Makalah Ilmu Sosial Dasar
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Nama :
Deni Afriansyah
NPM :
51416807
Kelas : 1IA16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh
ALLAH SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di
dalam kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Hal ini merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain.
Kita
tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri itu
karena kita adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak
akan bisa berjalan dengan baik dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat
dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa ada teman yang bisa membantu
dan menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan bersosialisasi.
Makhluk individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar
kita
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut:
1.
Apa alasan manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial?
2.
Apa saja Karakteristik Manusia sebagai
makhluk sosial?
3.
Bagaimana Kedudukan Manusia sebagai
makhluk sosial?
4.
Bagaimana Manusia Mengembangkan diri nya
sebagai makhluk sosial?
A.
Tujuan
Makalah
Makalah
ini ditulis agar penulis dan pembaca mampu mempelajari tentang manusia sebagai
makhluk sosial. Dan memahami arti Manusia sebagai Makhluk sosial dalam
kehidupan sehari-hari.
B.
Manfaat
Makalah
1. Penulis, sebagai wahana penambahan
pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang manusia sebagai makhluk
sosial.
2.
Pembaca, sebagai media informasi tentang
manusia sebagai makhluk sosial.
C.
Prosedur Makalah
Prosedur yang
dilakukan oleh Penulis yaitu dengan menggunakan metode:
1.
Metode
Observasi
Metode observasi berarti pelaksana analisis,
mengamati secara langsung di tempat bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan
mencatatnya untuk di olahnya menjadi informasi.
2.
Metode
studi referensi
Metode ini
dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk mendapatkan
informasi tentang suatu jabatan atau posisi.
3.
Metode
Perpustakaan
Metode yang dilakukan dengan cara membaca buku dan
melihat ulang kembali apa yang akan digunakan.
4.
Metode
Deskriptif
Metode ini menguraikan permasalahan yang dibahas
secara jelas dan konprehensif.
Data tersebut diolah dengan teknis analisis isi
melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut
dalam konteks tema makalah. Selain itu , penulis melakukan browsing internet
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia
dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial,
juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi)
dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok
dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan
masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang
yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis.
Manusia
sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan
sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap
manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara
memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang
ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar
di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari
manusia lainnya.
Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:
1.
Ada dorongan untuk berinteraksi.
2.
Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan satu sama lain.
4.
Potensi manusia akan benar-benar
berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut
para Ahli:
1. Menurut
KBBI :
Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan
timbal balik dengan manusia lain.
2. Menurut
Elly M. Setiadi :
Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya
tidak bias melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
3. Menurut
Dr. Johannes Garang :
Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak
mampu hidup menyendiri.
4. Menurut
Aristoteles :
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang
berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu
sama lain
5. Menurut
Liturgis :
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling
berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup
bersama.
A.
Karakteristik
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Meskipun
memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap dirinya sendiri, manusia juga
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan
dengan bersosialisasi atau bermasyarakat dengan manusia lainnya. Dorongan dari
lahir memaksa mereka untuk selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk di
masyarakat, sehingga dengan sendirinya mereka akan berinteraksi dengan
masyarakat.
Ciri
manusia sebagai makhluk sosial adalah dengan adanya interaksi sosial dalam
hubungannya dengan manusia lain. Secara garis besar, ada beberapa faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia dengan manusia lainnya, yaitu
tekanan emosional, harga diri, dan isolasi sosial.
1. Tekanan
emosional
Tekanan emosional yang tinggi membuat manusia
bersimpati dan berempati dengan apa yang terjadi pada manusia lainnya, sehingga
mendorong mereka untuk membantu manusia tersebut keluar dari permasalahannya
ataupun ikut merasakannya.
2. Harga
diri
Harga diri mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan orang lain. Ketika kondisi harga diri mereka rendah, maka mereka akan
terpacu untuk melakukan hubungan dengan orang lain karena pada kondisi ini
mereka membutuhkan dukungan atau kasih sayang dari orang lain untuk bangkit
dari masalahnya.
3. Isolasi
sosial
Isolasi sosial memaksa seseorang untuk
bersoasialisasi dengan manusia lainnya yang memiliki pemikiran yang sepaham
agar terbentuk interaksi sosial yang harmonis.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa alasan mengapa manusia disebut dengan makhluk sosial. Adapun
alasan – alasannya adalah sebagai berikut :
1.
Manusia patuh pada aturan yang berlaku.
2.
Manusia memiliki kecendrungan untuk
dinilai oleh orang lain.
3.
Manusia harus memenuhi kebutuhan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
4.
Manusia dapat mengembangkan potensinya
apabila berada di tengah – tengah masyarakat.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
1.
Suka bergaul
2.
Suka bekerja sama
3.
Hidup berkelompok
4.
Memiliki kepedulian terhadap orang lain
5.
Tidak bisa hidup sendiri
Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang
Bermoral .
1. Manusia
memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.
Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang
bermoral:
1.
Bergotong-royong membersihkan desa
2.
Mengunjungi orang sakit
B.
Kedudukan
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Ada
berbagai pemahaman terhadap Manusia, yang paling umum adalah tiga pemahaman di
bawah ini :
1. Materialisme Antropologik, yaitu
menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah materi. Manusia adalah jasad
yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
2. Materialisme Biologik, menjelaskan bahwa
manusia merupakan badan yang hidup atau organisme yang mempersatukan segala
pembawaan kegiatan kehidupan badan di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia
yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga bagi hewan. Dalam Kenyataan
manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yang dapat ditelusuri.
3. Idealisme Antropologik, Menjelaskan
bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur spiritual-intelektual
yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak dapat
dijelaskan dengan satu prinsip saja, karena dalam diri manusia bergabung
berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan
lengkap.
C.
Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di
dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu
kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan
kondisi yang interdependensi.
Di
dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu
kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan
antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial
baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah
perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang
diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam
rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini
manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak
hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan
emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang,
harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional
tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam
berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang
khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya
dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik
maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah
terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal
tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukan pribadi seseorang.
Dengan
demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup
bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani.
Kesimpulan
Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
1.
Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
2.
Perilaku manusia mengharapkan suatu
penilaian dari orang lain.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia
hidup di tengah-tengah manusia.
5.
Ada dorongan untuk berinteraksi
6.
Manusia tunduk pada aturan, norma social
7.
Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain.
8.
Manusia tidak dapat hidup sebagai
manusia jika tidak ada di tengah-tengah manusia.
Dengan
terselesaikannya makalah ini, semoga dapat dimanfaatkan dan dapat dijadikan
sumber pengetahuan baru oleh semua pihak. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan materi yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
kami bisa menjadi lebih baik dalam meyusun makalah.
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment